Alexander Akbar: Terobsesi Ingin Memiliki Wanita Ideal Mirip Karakter 2D, Seorang Lelaki Jepang Memaki Pacarnya

Terobsesi Ingin Memiliki Wanita Ideal Mirip Karakter 2D, Seorang Lelaki Jepang Memaki Pacarnya

lelaki ingin wanita 2D ideal
Kita sudah sering melihat banyak orang yang ingin tampil berbeda, menjalani berbagai macam operasi demi menjadi lebih mirip dengan karakter mainan atau karakter game yang diimpikannya. Ada juga yang menciptakan make-up ala anime sehingga membuat parasnya semirip mungkin dengan karakter-karakter 2D kesukaannya. Memang, tidak semua bisa mirip dan pastinya bisa menimbulkan kontroversi karena tidak ‘terlalu’ mirip, karena memang tidak ada yang sempurna.
Namun di Jepang, ada seorang wanita yang kemudian curhat mengenai keadaannya, karena dia memiliki seorang pacar yang sangat tergila-gila oleh karakter 2D, bahkan dia memanggilnya babi pemalas. Wanita ini curhat di sebuah situs yang bernama “Kazoku Channel“. Si pacar memiliki sebuah standar dimana seluruh wanita ideal harus memiliki bentuk badan seperti Nami dari One Piece, dan si wanita berkata “Tidak ada wanita di dunia ini dengan badan seperti itu!”
lelaki ingin wanita 2D ideal (2)
Namun tidak menyerah, si pacar mencari kumpulan foto model yang memiliki tubuh seperti Nami, dilanjutkan dengan memanggil pacarnya babi. “Dia berkata aku ini babi dan aku memiliki badan seperti pemalas. Aku mungkin tidak nampak seperti model, tapi tinggiku 160cm dan beratku 55 kilogram, aku bahkan tidak gendut!” kata si wanita.
Merasa ingin membalas perlakuan semena-mena pacarnya, si wanita mulai mencari-cari tubuh pria yang menurutnya tidak mungkin dicontoh si pacar. Dia menemukan 3 manga yang menarik perhatiannya, Fist of North Star, Jungle King Tar-chan, dan Otokojuku. Sehingga saat si pacar mulai mengeluh mengenai penampilannya, si wanita bisa membalas dengan perkataan “Kapan kamu akan terlihat fit seperti Raoh dari Fist of North Star?”
lelaki ingin wanita 2D ideal (3)Raoh mungkin lebih ke arah Ade Rai daripada sekedar fit.
Namun, perlakuan yang dikira akan membuat pacarnya mengerti malah berbalik memperkeruh suasana. Bahkan si wanita berkata kalau dia dimaki lebih keras lagi “Diam! Wanita dan lelaki itu berbeda, dan ini adalah kamu yang sedang kita bicarakan!” Bahkan perlakuan ini mencapai puncaknya saat si pacar akhirnya memukul si wanita. Untungnya, si pacar bukan Raoh dan tidak menyebabkan cedera yang serius.
Sadar pacarnya sedikit delusional, akhirnya si wanita pergi meninggalkannya demi hidup yang lebih baik. Sebulan berlalu tanpa bertemu, dan si pacar kerap mengirimi si wanita email. Akhirnya mereka setuju untuk bertemu di restoran bersama seorang teman. Si wanita menjelaskan kalau dia tidak suka dibanding-bandingkan dengan karakter 2D, yang membuat si pacar kembali mengeluarkan foto model yang proporsinya mirip dengan Nami. Namun si teman kemudian berkata, “Lho, jangan-jangan gambar ini diphotoshop?
lelaki ingin wanita 2D ideal (4)
Si teman kemudian mengarahkan si pacar ke sebuah situs dimana banyak terdapat gadis-gadis yang tadinya tidak menarik bisa diubah menjadi sangat menarik. “Kami tidak menemukan gadis yang sama dengan yang pacarku tunjukkan,” kata si wanita “Tapi kami lihat kulit gadis yang diphotoshop itu mirip dengan foto model yang ditunjukkan pacarku.
Namun tidak ada perubahan signifikan dari watak keras si pacar, akhirnya sadar dia memiliki pacar yang delusional dan ringan tangan, akhirnya si wanita pergi dari restoran dan mengakhiri hubungannya. “Dia mengirimkan email lagi kepadaku, tapi aku meminta tolong pria kekar untuk berpura-pura menjadi pacarku dan berfoto bersama. Aku mengatakan kepadanya kalau aku sudah menemukan pria ideal untukku, berhenti kirimkan aku email, dan mengucapkan semoga beruntung menemukan nami yang bukan hasil olahan photoshop.”
Mungkin hubungan ini bisa berakhir tanpa kekerasan bila si wanita sadar dari awal, tapi seperti orang bilang, cinta itu buta. Mungkin sebelum ini si wanita masih berharap si pacar akan sadar kalau impiannya itu tidak mungkin diwujudkan.
sumber: Rocketnews

No comments:

Post a Comment

Copyright © Alexander Akbar Urang-kurai